1. Pengertian Pemuda dan Sosialisasi
1.1 Pengertian Pemuda
Pemuda adalah individu dengan karakter yang dinamis, bahkan
bergejolak dan optimis namun belum memiliki pengendalian emosi yang stabil.
Pemuda merupakan generasi penerus bangsa yang masih memerlukan pembinaan dan
pengembangan kearah yang lebih baik, agar dapat melanjutkan dan mengisi
pembangunan yang kini telah berlangsung.
Peran
penting dari seorang pemuda adalah pada kemampuannya melakukan perubahan.
Perubahan menjadi indikator suatu keberhasilan terhadap sebuah gerakan pemuda.
Perubahan menjadi sebuah kata yang memiliki daya magis yang sangat kuat
sehingga membuat gentar orang yang mendengarnya, terutama mereka yang telah
merasakan kenikmatan dalam iklim status quo.
Pemuda
adalah suatu generasi yang dipundaknya terbebani bermacam-macam harapan,
terutama dari generasi lainya. Hal ini dapat dimengerti karena pemuda
diharapkan sebagai generasi penerus, generasi yang harus mengisi dan melangsungkan
estafet pembangunan secara terus menerus.
1.2 Pengertian Sosialisasi
Sosialisasi adalah beberapa individu yang membaur atau berkomunikasi di
dalam kehidupan bermasyarakat, dan mereka beraktifitas saling membantu
dan menolong karena ada visi dan misi tertentu yang ingin mereka capai.
2. Peran Sosial Mahasiswa Dan Pemuda Di Masyarakat
2.1 Peran Sosial Mahasiswa Dalam Masyarakat
Peran
mahasiswa dalam masyarakat sangat penting. Tak bisa dipungkiri, mahasiswa
memberikan peran penting dalam pembangunan masyarakat. dalam beberapa aspek
kehidupan, salah satu di antaranya, pendidikan, mahasiswa mengambil andil yang
krusial dalam terwujudnya kondisi akademis yang dibawa ke wilayah
kemasyarakatan. Ini perlu, sebagai agent of change, mahasiswa menjadi pihak
perubahan, yang pada awalnya banyak yang tidak diketahui, banyak yang bernilai
kurang, mahasiswa memberi sesuatu yang bernilai lebih pada masyarakat.
Di antara
yang bisa kita lihat, peran mahasiswa, adalah berbaurnya mereka bersama
masyarakat dalam proses pembangunan. Contohnya, seorang mahasiswa dididik untuk
memiliki jiwa kepemimpinan, tanggung jawab, akademis, solutif, dan berakhlak
terpuji. Bagi masyarakat, mahasiswa adalah harapan. Mahasiswa –harusnya- adalah
titik terang untuk masa depan.
Seberapa
besar peran mahasiswa menjadi sesuatu yang bermanfaat bagi masyarakat
tergantung bagaimana mahasiswa menyikapi diri untuk menjadi.
2.2 Peran Pemuda Dalam Masyarakat
Masyarakat
membutuhkan peran serta pemuda untuk kemajuan bersama. Pemuda adalah tulang
punggung masyarakat. Generasi tua memilki keterbatasan untuk memajukan bangsa.
Generasi muda harus mengambil peranan yang menentukan dalam hal ini. Dengan
semangat menyala-nyala dan tekad yang membaja serta visi dan kemauan untuk
menerima perubahan yang dinamis pemuda menjadi motor bagi pembangunan
masyarakat.
Meskipun
demikian, fakta menunjukan bahwa tidak semua pemuda memiliki semangat juang
yang positif. Maraknya penggunaan narkoba serta penyalahgunaan obat-obat bius
lainnya memaksa kita untuk menyadari bahwa banyak sekali yang harus dilakukan
untuk membina kaum muda agar energinya yang sangat banyak tersalur kepada
hal-hal yang positif.
Dengan
demikian, dibutuhkan pembinaan yang intensif terutama pembinaan moral agar
pemuda memiliki rasa tanggung jawab untuk membangun serta berjuan untuk
kemakmuran rakyat, tidak hanya untuk kepentingan pribadinya.
Dalam pola Dasar
pembinaan dan Pengembangan Generasi Muda bahwa yang dimaksud pemuda adalah :
Ø
Dilihat dari segi biologis,
terdapat istilah :
Bayi : 0 – 1 tahun
Anak : 1 – 12 tahun
Remaja : 12 – 15 tahun
Pemuda : 15 – 30 tahun
Dewasa : 30 tahun ke atas.
Bayi : 0 – 1 tahun
Anak : 1 – 12 tahun
Remaja : 12 – 15 tahun
Pemuda : 15 – 30 tahun
Dewasa : 30 tahun ke atas.
Ø
Dilihat dari segi budaya atau
fungsional dikenal istilah :
Anak : 0 – 12 tahun
Remaja : 13 – 18 tahun
Anak : 0 – 12 tahun
Remaja : 13 – 18 tahun
Dewasa : 18 – 21 tahun ke atas
Ø
Di muka pengadilan manusia
berumur 18 tahun sudah di anggap dewasa.
Untuk tugas-tugas
negara 18 tahun sering diambil sebagai batas dewasa tetapi dalam menuntuk hak
seperti hak pilih, ada yang mengambil 18 tahun dan ada yang mengambil 21 tahun
sebagai permulaan dewasa.
Ø
Dilihat dari segi psikologis dan
budaya, maka pematangan pribadi ditentukan pada usia 21 tahun
Ø
Dilihat dari angkatan kerja,
ada istilah tenaga muda dan tenaga tua. Tenaga muda adalah calon-calon yang
dapat diterima sebagai tenaga kerja yang diambil antara 18 – 22 tahun.
Ø
Dilihat dari perencanaan
modern, digunakan istilah sumber-sumber daya manusia muda (young human
resources) sebagai salah satu dari 3 sumber-sumber pembangunan yaitu :
1.
Sumber-sumber alam (natural
resources)
2.
Sumber-sumber dana (financial
resources)
3.
Sumber-sumber daya manusia
(human resources), yang dimaksud dengan sumber-sumber daya manusia muda adalah
0 – 18 tahun.
Ø Dilihat dari ideologis-politis,
maka generasi muda adalah calon pengganti generasi terdahulu, dalam hal ini
berumur antara 18 sampai 30 tahun, dan kadang-kadang sampai umur 40 tahun.
Selain itu, peranan pemuda dalam masyarakat juga
dibedakan atas dua hal, yaitu :
a) Peranan
pemuda yang didasarkan atas usaha pemuda untuk menyesuaikan diri dengan
tuntutan lingkungan :
- Pemuda meneruskan tradisi dan mendukung tradisi
- Pemuda yang menyesuaikan diri dengan golongan yang berusaha mengubah tradisi.
b) Peranan
pemuda yang menolak untuk menyesuaikan diri dengan lingkungannya dibedakan
menjadi:
- Jenis pemuda pembangkit, yaitu pengurai atau pembuka kejelasan dari suatu masalah sosial. Contoh sastrawan Rendra dan Chairil anwar pada masanya.
- Jenis pemuda nakal/delinkuen, yaitu jenis pemuda yang tidak berniat mengadakan perubahan pada budaya maupun masyarakat tetapi hanya berusaha memperoleh manfaat dari masyarakat dengan tindakan menguntungkan bagi diri sendiri.
- Jenis pemuda radikal, yaitu mereka yang berkeinginan besar mengubah masyarakat dan kebudayaan lewat cara-cara radikal, revolusioner tanpa memikirkan lebih jauh bagaimana selanjutnya.
3. Permasalahan Generasi Muda
Generasi Muda zaman
sekarang khususnya remaja telah mengalami perubahan dari remaja pada zaman
dahulu kala. Budaya asing yang masuk kedalama Negara kita telah memberikan
dampak bagi perilaku kita. Sehingga banyak sekali generasi muda kita tidak
memiliki pendirian tetap dan mudah dipengaruhi. Hilangnya moral dan etika pada
remaja kita. Banyak pula generasi muda kita telah menjadi pasif dalam kehidupan
bermasyarakat, berbeda dengan pada zaman dahulu kala yang mau turun langsung ke
lapangan.
Padahal bangsa dan Negara sangat membutuhkan
potensi-potensi yang ada pada remaja. Karena potensi pada remaja lah yang mampu
membuat perubahan menuju kehidupan yang baik bagi Bangsa dan Negara, karena
Generasi Muda merupakan benih bagi bangsa. Potensi-potensi yang dibutuhkan
yaitu :
1.)
Idealisme dan Daya Kritis : Secara sosiologis generasi muda
belum mapan dalam tatanan yang ada, sehingga ia dapat melihat kekurangan
dalam tatanan dan secara wajar mampu mencari gagasan baru.
2.)
Dinamika dan Kreativitas : Adanya idealisme pada generasi
muda, menyebabkan mereka memiliki potensi kedinamisan dan kreativitas, yakni
kemampaun dan kesediaan untuk mengadakan perubahan, pembaharuan.
3.)
Keberanian Mengambil Resiko : Perubahan dan pembaharuan
termasuk pembangunan, mengandung resiko dapat meleset, terhambat atau gagal.
Namun, mengambil resiko itu diperlukan jika ingin memperoleh kemajuan.
4.)
Optimis dan Kegairahan Semangat : Kegagalan tidak
menyebabkan generasi muda patah semangat. Optimisme dan kegairahan semangat
yang dimiliki generasi muda merupakan daya pendorong untuk mencoba lebih maju
lagi.
5.)
Sikap Kemandirian dan Disiplin : Murni Generasi muda
memiliki keinginan untuk selalu mandiri dalam sikap dan tindakannya.
6.)
Terdidik : Walaupun dengan memperhitungkan faktor putus
sekolah, secara menyeluruh baik dalam arti kualitatif maupun dalam arti
kuantitatif.
7.)
Keanekaragaman dalam Persatuan dan Kesatuan : Keanekaragaman
generasi muda merupakan cermin dari keanekaragaman masyarakat kita.
Keanekaragaman tersebut dapat menjadi hambatan jika dihayati secara sempit dan
eksklusif.
Inilah potensi-potensi yang mulai hilang serta yang
dibutuhkan dalam suatu masyarakat.
4. Kasus Dalam Pemuda Dan Sosialisasi
Sebagian besar
pemuda menikmati pendidikan yang lebih tinggi daripada orang tuanya. Ini
merupakan masalah berkurangnya pengertian antara orang tua dan anak. Banyak
ditemukan bahwa secara fisik seorang pemuda sudah dewasa tetapi secara ekonomi
dan psikologis belum dewasa. Sering kali ditemukan pemuda-pemuda yang telah menikah
tapi ekonomi masih bergantung pada orang tua yang tinggal agak
jauh dari tempat belajar atau studinya.
Para ahli pedagogi
social berpendapat bahwa masalah
antar generasi ini hampir tidak terdapat di masyarakat tertutup atau
tradisional. Jadi dapat dipastikan bahwa masalah ini sering terjadi di
masyarakat modern.
Solusi
Suatu masyarakat
akan mengalami stabilitas social apabila “proses reproduksi generasi” berjalan
dengan baik, sehingga terbentuklah personifikasi, identitas-identitas dan
solidaritas sebagaimana diharapkan oleh generasi sebelumnya.
Kasus dari Bahaya Room Tour
·
Dapat
menimbulkan kesenjangan sosial
·
Menimbulkan
iri dan dengki hati
·
Membuka
peluang untuk siapapun bertindak kejahatan
·
Disisi lain
ada niatan untuk memamerkan apa yang dia punya
·
Beragam
barang mewah yang dipamerkan akan menimbulkan kecemburuan sosial dan berujung
pada tindak kriminal.
Solusi :
Kesadaran diri dari si pembuat video (room
tour) untuk jangan terlalu memamerkan apa yang ia miiliki dan kita sebagai
penonton jangan terlalu terobsesi dengan apa yang ditonton.
SUMBER INFORMASI
- http://ogijsss.blogspot.co.id/2014/11/pemuda-dan-sosialisasi_59.html
- https://annisazainal.wordpress.com/tag/ilmu-sosial-dasar-pemuda-dan-sosialisasi/