Minggu, 08 Januari 2017

PEMUDA DAN SOSIALISASI



1. Pengertian Pemuda dan Sosialisasi

1.1 Pengertian Pemuda

Pemuda adalah individu dengan karakter yang dinamis, bahkan bergejolak dan optimis namun belum memiliki pengendalian emosi yang stabil. Pemuda merupakan generasi penerus bangsa yang masih memerlukan pembinaan dan pengembangan kearah yang lebih baik, agar dapat melanjutkan dan mengisi pembangunan yang kini telah berlangsung.
Peran penting dari seorang pemuda adalah pada kemampuannya melakukan perubahan. Perubahan menjadi indikator suatu keberhasilan terhadap sebuah gerakan pemuda. Perubahan menjadi sebuah kata yang memiliki daya magis yang sangat kuat sehingga membuat gentar orang yang mendengarnya, terutama mereka yang telah merasakan kenikmatan dalam iklim status quo.
Pemuda adalah suatu generasi yang dipundaknya terbebani bermacam-macam harapan, terutama dari generasi lainya. Hal ini dapat dimengerti karena pemuda diharapkan sebagai generasi penerus, generasi yang harus mengisi dan melangsungkan estafet pembangunan secara terus menerus.

1.2 Pengertian Sosialisasi

Sosialisasi adalah beberapa individu yang membaur atau berkomunikasi di  dalam kehidupan bermasyarakat, dan mereka beraktifitas saling membantu dan menolong karena ada visi dan misi tertentu yang ingin mereka capai.

2. Peran Sosial Mahasiswa Dan Pemuda Di Masyarakat

2.1 Peran Sosial Mahasiswa Dalam Masyarakat

Peran mahasiswa dalam masyarakat sangat penting. Tak bisa dipungkiri, mahasiswa memberikan peran penting dalam pembangunan masyarakat. dalam beberapa aspek kehidupan, salah satu di antaranya, pendidikan, mahasiswa mengambil andil yang krusial dalam terwujudnya kondisi akademis yang dibawa ke wilayah kemasyarakatan. Ini perlu, sebagai agent of change, mahasiswa menjadi pihak perubahan, yang pada awalnya banyak yang tidak diketahui, banyak yang bernilai kurang, mahasiswa memberi sesuatu yang bernilai lebih pada masyarakat.
Di antara yang bisa kita lihat, peran mahasiswa, adalah berbaurnya mereka bersama masyarakat dalam proses pembangunan. Contohnya, seorang mahasiswa dididik untuk memiliki jiwa kepemimpinan, tanggung jawab, akademis, solutif, dan berakhlak terpuji. Bagi masyarakat, mahasiswa adalah harapan. Mahasiswa –harusnya- adalah titik terang untuk masa depan.
Seberapa besar peran mahasiswa menjadi sesuatu yang bermanfaat bagi masyarakat tergantung bagaimana mahasiswa menyikapi diri untuk menjadi.

2.2 Peran Pemuda Dalam Masyarakat

Masyarakat membutuhkan peran serta pemuda untuk kemajuan bersama. Pemuda adalah tulang punggung masyarakat. Generasi tua memilki keterbatasan untuk memajukan bangsa. Generasi muda harus mengambil peranan yang menentukan dalam hal ini. Dengan semangat menyala-nyala dan tekad yang membaja serta visi dan kemauan untuk menerima perubahan yang dinamis pemuda menjadi motor bagi pembangunan masyarakat.
Meskipun demikian, fakta menunjukan bahwa tidak semua pemuda memiliki semangat juang yang positif. Maraknya penggunaan narkoba serta penyalahgunaan obat-obat bius lainnya memaksa kita untuk menyadari bahwa banyak sekali yang harus dilakukan untuk membina kaum muda agar energinya yang sangat banyak tersalur kepada hal-hal yang positif.
Dengan demikian, dibutuhkan pembinaan yang intensif terutama pembinaan moral agar pemuda memiliki rasa tanggung jawab untuk membangun serta berjuan untuk kemakmuran rakyat, tidak hanya untuk kepentingan pribadinya.
Dalam pola Dasar pembinaan dan Pengembangan Generasi Muda bahwa yang dimaksud pemuda adalah :
Ø              Dilihat dari segi biologis, terdapat istilah :
Bayi       : 0 – 1 tahun
Anak      : 1 – 12 tahun
Remaja   : 12 – 15 tahun
Pemuda  : 15 – 30 tahun
Dewasa  : 30 tahun ke atas.
Ø              Dilihat dari segi budaya atau fungsional dikenal istilah :
Anak      : 0 – 12 tahun
Remaja   : 13 – 18 tahun
Dewasa  : 18 – 21 tahun ke atas
Ø              Di muka pengadilan manusia berumur 18 tahun sudah di anggap dewasa.
Untuk tugas-tugas negara 18 tahun sering diambil sebagai batas dewasa tetapi dalam menuntuk hak seperti hak pilih, ada yang mengambil 18 tahun dan ada yang mengambil 21 tahun sebagai permulaan dewasa.
Ø              Dilihat dari segi psikologis dan budaya, maka pematangan pribadi ditentukan pada usia 21 tahun
Ø              Dilihat dari angkatan kerja, ada istilah tenaga muda dan tenaga tua. Tenaga muda adalah calon-calon yang dapat diterima sebagai tenaga kerja yang diambil antara 18 – 22 tahun.
Ø              Dilihat dari perencanaan modern, digunakan istilah sumber-sumber daya manusia muda (young human resources) sebagai salah satu dari 3 sumber-sumber pembangunan yaitu :
1.    Sumber-sumber alam (natural resources)
2.    Sumber-sumber dana (financial resources)
3.    Sumber-sumber daya manusia (human resources), yang dimaksud dengan sumber-sumber daya manusia muda adalah 0 – 18 tahun.
Ø          Dilihat dari ideologis-politis, maka generasi muda adalah calon pengganti generasi terdahulu, dalam hal ini berumur antara 18 sampai 30 tahun, dan kadang-kadang sampai umur 40 tahun.

Selain itu, peranan pemuda dalam masyarakat juga dibedakan atas dua hal, yaitu :
a)    Peranan pemuda yang didasarkan atas usaha pemuda untuk menyesuaikan diri dengan tuntutan lingkungan :
  • Pemuda meneruskan tradisi dan mendukung tradisi
  • Pemuda yang menyesuaikan diri dengan golongan yang berusaha mengubah tradisi.
b)   Peranan pemuda yang menolak untuk menyesuaikan diri dengan lingkungannya dibedakan menjadi:
  • Jenis pemuda pembangkit, yaitu pengurai atau pembuka kejelasan dari suatu masalah sosial. Contoh sastrawan Rendra dan Chairil anwar pada masanya.
  • Jenis pemuda nakal/delinkuen, yaitu jenis pemuda yang tidak berniat mengadakan perubahan pada budaya maupun masyarakat tetapi hanya berusaha memperoleh manfaat dari masyarakat dengan tindakan menguntungkan bagi diri sendiri.
  • Jenis pemuda radikal, yaitu mereka yang berkeinginan besar mengubah masyarakat dan kebudayaan lewat cara-cara radikal, revolusioner tanpa memikirkan lebih jauh bagaimana selanjutnya. 

3. Permasalahan Generasi Muda

Generasi Muda zaman sekarang khususnya remaja telah mengalami perubahan dari remaja pada zaman dahulu kala. Budaya asing yang masuk kedalama Negara kita telah memberikan dampak bagi perilaku kita. Sehingga banyak sekali generasi muda kita tidak memiliki pendirian tetap dan mudah dipengaruhi. Hilangnya moral dan etika pada remaja kita. Banyak pula generasi muda kita telah menjadi pasif dalam kehidupan bermasyarakat, berbeda dengan pada zaman dahulu kala yang mau turun langsung ke lapangan.
Padahal bangsa dan Negara sangat membutuhkan potensi-potensi yang ada pada remaja. Karena potensi pada remaja lah yang mampu membuat perubahan menuju kehidupan yang baik bagi Bangsa dan Negara, karena Generasi Muda merupakan benih bagi bangsa. Potensi-potensi yang dibutuhkan yaitu :
1.)           Idealisme dan Daya Kritis : Secara sosiologis generasi muda belum mapan dalam tatanan yang ada, sehingga ia dapat melihat kekurangan dalam  tatanan dan secara wajar mampu mencari gagasan baru.
2.)           Dinamika dan Kreativitas : Adanya idealisme pada generasi muda, menyebabkan mereka memiliki potensi kedinamisan dan kreativitas, yakni kemampaun dan kesediaan untuk mengadakan perubahan, pembaharuan.
3.)           Keberanian Mengambil Resiko : Perubahan dan pembaharuan termasuk pembangunan, mengandung resiko dapat meleset, terhambat atau gagal. Namun, mengambil resiko itu diperlukan jika ingin memperoleh kemajuan.
4.)           Optimis dan Kegairahan Semangat : Kegagalan tidak menyebabkan generasi muda patah semangat. Optimisme dan kegairahan semangat yang dimiliki generasi muda merupakan daya pendorong untuk mencoba lebih maju lagi.
5.)           Sikap Kemandirian dan Disiplin : Murni Generasi muda memiliki keinginan untuk selalu mandiri dalam sikap dan tindakannya.
6.)           Terdidik : Walaupun dengan memperhitungkan faktor putus sekolah, secara menyeluruh baik dalam arti kualitatif maupun dalam arti kuantitatif.
7.)           Keanekaragaman dalam Persatuan dan Kesatuan : Keanekaragaman generasi muda merupakan cermin dari keanekaragaman masyarakat kita. Keanekaragaman tersebut dapat menjadi hambatan jika dihayati secara sempit dan eksklusif.
Inilah potensi-potensi yang mulai hilang serta yang dibutuhkan dalam suatu masyarakat.

4. Kasus Dalam Pemuda Dan Sosialisasi

Sebagian besar pemuda menikmati pendidikan yang lebih tinggi daripada orang tuanya. Ini merupakan masalah berkurangnya pengertian antara orang tua dan anak. Banyak ditemukan bahwa secara fisik seorang pemuda sudah dewasa tetapi secara ekonomi dan psikologis belum dewasa. Sering kali ditemukan pemuda-pemuda yang telah menikah tapi ekonomi masih bergantung pada orang tua yang tinggal agak jauh dari tempat belajar atau studinya.
Para ahli pedagogi social berpendapat bahwa masalah antar generasi ini hampir tidak terdapat di masyarakat tertutup atau tradisional. Jadi dapat dipastikan bahwa masalah ini sering terjadi di masyarakat modern.
Solusi
Suatu masyarakat akan mengalami stabilitas social apabila “proses reproduksi generasi” berjalan dengan baik, sehingga terbentuklah personifikasi, identitas-identitas dan solidaritas sebagaimana diharapkan oleh generasi sebelumnya.

Kasus dari Bahaya Room Tour
·         Dapat menimbulkan kesenjangan sosial
·         Menimbulkan iri dan dengki hati
·         Membuka peluang untuk siapapun bertindak kejahatan
·         Disisi lain ada niatan untuk memamerkan apa yang dia punya
·         Beragam barang mewah yang dipamerkan akan menimbulkan kecemburuan sosial dan berujung pada tindak kriminal.
Solusi :
Kesadaran diri dari si pembuat video (room tour) untuk jangan terlalu memamerkan apa yang ia miiliki dan kita sebagai penonton jangan terlalu terobsesi dengan apa yang ditonton.




SUMBER INFORMASI

  • http://ogijsss.blogspot.co.id/2014/11/pemuda-dan-sosialisasi_59.html
  • https://annisazainal.wordpress.com/tag/ilmu-sosial-dasar-pemuda-dan-sosialisasi/